[Fan Fiction] Between Us  | Chapter 5

between us-Ryeowook-Yeonmi

Title : Between Us

Main Cast : Shin Yeonmi – Kim Ryeowook – Kim Jae In

Genre : Sad, Romance, Friendship

Between Us 1 | Between Us 2 | Between Us 3 | Between Us 4

======Happy Reading======

“Aku ingin mencintaimu dengan jujur, tanpa harus menyembunyikan perasaanku-tanpa harus membunuh bayanganmu. Tapi sayangnya aku tidak bisa~”

“Kita hanya 2 orang yang sedang saling menginginkan, namun tak bisa bersatu karena keadaan. Menunggu adalah jalan, bersabar sampai waktu menyatukan.~”

“Ternyata ada yang lebih sulit dari pada mengikhlaskan dan kehilangan. Yaitu menerima kenyataan, bahwa kita bukan bahagia yang dia cari..”

.

.

~Story Begin~

Jae In mengerjap saat indra penciumannya menangkap sebuah bau masakan yang membuat cacing – cacing yang berada didalam perutnya berdemo seketika, ia mengucek matanya kala cahaya matahari menerobos matanya. Gadis manis itu kembali mengerjap menyesuaikan cahaya matahari yang menembus jendela kamarnya dan memasuki kornea matanya.

Setelah sepertinya nyawa nya sudah berkupul semua dalam dirinya ia pun mendudukkan tubuhnya melihat keadaan sekitar kamarnya yang terlihat sudah sangat berbeda dari sebelum ia tidur, bahkan jendela kamarnya pun sudah terbuka lebar membiarkan cahaya pagi hari yang hangat itu memasuki kamarnya. Dan jangan lupa bau masakan yang menggoda ini.. ia tentu dibuat bingung dengan keadaan aneh ini, semalam ia rasa ia masih sendiri,, apa jangan – jangan sahabatnya itu sudah kembali?

Jae In buru – buru membangunkan tubuhnya, mengikat rambutnya asal dan segera berlari menuju dapur melihat siapa yang sudah berada dirumahnya saat ini. Dan bibirnya membentuk lengkungan otomatis saat melihat siapa yang sudah datang sekarang. Shin Yeonmi—Sahabatnya itu sudah kembali, dengan rasa yang bahagia Jae In mendekatkan tubuhnya memeluk Yeonmi erat dibelakangnya yang sejujurnya Yeonmi sendiri tidak mengetahui keberadaan Jae In sebelumnya dan tentu karena gerakan tiba – tiba Jae In membuat gadis cantik itu terkejut seketika.

“Yaaa.. Kau mengejutkanku Jae In-ya” Ucap Yeonmi seraya menahan keseimbangannya agar ia tidak mencium wajan yang berada dihadapannya sekarang.

“Neo Jinja!! Kenapa kau pergi begitu lama heh? Tak bilang pula kau pergi kemana,,” Ucap Jae In kesal, ia lantas berdiri disamping Yeonmi melihat kegiatan gadis itu dengan mata cantiknya. Yeonmi terkekeh pelan mendengar penuturan gadis disampingnya ini, ia kemudian menuangkan kari ayam yang baru saja ia buat itu ke dua buah mangkuk untuk sarapan mereka berdua pagi ini.

“Kau juga kan bersama kekasihmu bukan? Itu alasanku karena tidak bilang akan pergi kemana.. Aku tidak ingin mengganggu kebahagiaan kalian berdua, Lagi pula selama seminggu ini aku baik – baik saja, kau masih bisa melihatku bukan?” Ujar gadis manis itu seraya mendudukkan tubuhnya dimeja makan setelah sebelumnya ia meletakkan kedua porsi kari ayam itu keatas meja, Jae in membuntut dibelakannya dan ikut duduk tepat dibangku yang terletak dihadapan Yeonmi.

“Tsk,, tapi kau tetap membuatku khawatir,, Aku mengirimu banyak pesan dan kau hanya menjawabnya sekali, itupun sangat singkat! ‘Aku baik – baik saja’ Tsk.. pesan macam apa itu?” desis Jae In kesal seraya memasukkan sesuap Kari Ayam yang dimasak Yeonmi. Gadis itu hanya terkekeh pelan mendengar penuturan Jae In barusan dan memilih diam, ia tidak ingin pagi – pagi yang cerah ini harus dihabiskan dengan perdebatan – perdebatan aneh dengan Jae In.

“Kau? Kenapa tidak membeli bahan makanan huh? Menyebalkan sekali,, bagaimana jika aku pergi sebulan? Apa Selama sebulan itu juga kau tidak membeli bahan makanan??” Tanya Yeonmi mengalihkan pembicaraan, sedangkan yang ditanya hanya mengeluarkan cengiran anehnya seraya melahap Kari Ayam yang dibuatkan Yeonmi itu.

“Kau kan tau sendiri aku tidak bisa memasak,, jadi untuk apa membeli bahan makanan jika pada akhirnya aku akan memakan ramen?” Ujar Jae In acuh, Yeonmi menggelengkan kepalanya heran dengan sikap gadis didepannya, bagaimana jika ia sakit karena terlalu memakan ramen heh? Tsk..

“Hey! Pikirkan kesehatanmu jika kau memakan ramen terus menerus, belajarlah memasak,, sebelum aku pulang ke Paris..”

“Aish.. Aku malas me__
Apa katamu? Kau mau kembali ke Paris? Wae?” tanya Jae In terkejut, ia menghentikan acara sarapannya dan kini matanya terus menatap Yeonmi menunggu jawaban, kenapa terlalu cepat pergi? Apa yang membuat sahabatnya itu ingin kembali?

Yeonmi tersenyum pahit sembari melanjutkan sarapannya “Aku hanya ingin kembali,, itu saja..” jawabnya.

“Lalu bagaimana dengan perusahaan Appamu yang sudah dititipkan padamu?”

“Appa pasti tidak akan mempersulit Jae In-ya.. Lagi pula disini aku masih dalam tahap pelatihan, sebelumnya juga bukankah sudah ada yang menanganinya? Aku rasa Appa tidak akan masalah dengan itu.. Appa bisa menempatkanku disana..”

“Lalu bagaimana dengan pria yang menunggumu? Apa kau meninggalkannya begitu saja? Kau tidak memikirkan perasaanmu? Kau tidak memikirkan perasaan Pria itu?” Yeonmi tersedak kala mendengar ucapan Jae In barusan, ia kemudian menatap Jae In yang masih menatapnya dan kembali mengeluarkan senyum miris pada sahabatnya.

“Ia sudah bahagia sekarang Jae In-ya.. Aku juga bahagia melihatnya..” Jawab Yeonmi seraya membangunkan tubuhnya menyudahi sarapannya. Jae In berdecak kesal, tahu apa dia tentang bahagia? Dengan Yeonmi mengatakan hal seperti itu bukankan ia baru saja menjawab bahwa ia tidak bahagia? Tsk.. bahkan sorot matanya seolah mengatakan ‘Aku hancur melihatnya bahagia dengan orang lain..’

“Aku tau kau sedang berbohong Yeonmi-ya.. Bukankah aku pernah mengatakan sebelumnya bahwa kau harus bersikap egois Yeonmi-ah.. Kau mencintainya kan? Itu bukan cinta jika kau melepaskannya begitu saja,, aku ingin kau bersikap Egois, bertemulah dengannya dan katakan padanya bahwa kau menginginkannya..”

Yeonmi kembali tediam mendengarkan usulan Jae In barusan, ia ingin bersikap egois,, tapi hatinya tidak sanggup, ia tidak kuat untuk menyakiti sahabatnya sendiri “Apa yang akan kau lakukan jika kau ada diposisi gadis itu Jae In-ah? Apa pendapatmu mengenaiku?” Tanya Yeonmi. Kini giliran Jae in yang terdiam,, jika ia diposisi gadis itu maka ia akan bersikap egois, menahan pria yang dicintainya agar tidak pergi darinya, ia akan melakukan itu.. “Tentu aku akan bersikap Egois,,”

“Apa jika kau ada diposisinya kau akan membenciku?”

“Te..Tentu..”

Yeonmi tersenyum miris mendengar jawaban Yeonmi barusan “Lalu Apa aku bisa mendapatkan pria yang aku cintai jika kemungkinan besarnya kekasihnya yang sekarang juga bersikap egois? Yang aku dapat mungkin hanya musuh? Pria yang kucintai juga mungkin akan membenciku..”

“Bagaimana jika dia menunggumu? Bagaimana jika ia tidak bahagia bersama gadis yang sekarang? Kau mungkin bisa saja menyakitinya Yeonmi-ah aku yakin dia menunggumu, dia menginginkanmu..”

Pandangan Yeonmi mulai kabur saat mendengar Jae In mengatakan hal itu. Apa ia menungguku Jae In-ah? Apa ia sekarang tidak bahagia bersamamu? Aku ingin merebutnya darimu Jae In-ya.. tapi aku tidak sanggup untuk menyakitimu, aku juga tidak sanggup kehilanganmu sebagai sahabat, Ujar Yeonmi dalam hati.

Yeonmi tersenyum tipis sebelum air matanya menetes “Aku membiarkan ini berlalu, Biarkan ia bahagia bersama gadis lain, aku juga akan mencoba bahagia.. cukup aku saja yang terluka disini, Aku yakin dia bahagia bersama gadisnya.. aku tahu ketika ia tersenyum..” Ucap Yeonmi dan kemudian mulai meninggalkan Jae In Diruang makan.

“Kalau begitu biarkan Pria itu yang memilih Yeonmi-ya..”

~Between Us~

Donghae mengernyitkan matanya saat melihat dongsaeng kesayangannya tengah melamun dengan mengerutkan keningnya seperti orang yang tengah kebingungan. Dihampirinya pria mungil yang tengah duduk dimeja kerjanya itu dan duduk dikursi tepat yang berada dihadapannya.

Dan sepertinya kehadiran Donghae sekarang tidak membuat Pria mungil ini tersadar dari lamunannya, terbukti bahwa pria itu tampak asik bergelayut dalam lamunannya dengan kening yang saling bertautan tanpa sedikitpun menyadari keberadaan Donghae.

“Yaa!! Ryeowookie! Apa yang kau pikirkan eh?” tanya Donghae seraya melambaikan tangannya tepat dihadapan Ryeowook.

Ryeowook mengerjap saat Donghae menyadarkannya, ia kemudian mendecakkan lidahnya kesal melihat Donghae yang mengganggu acara –melamun- nya. Ryeowook lantas kembali melihat laporan – laporan kerjanya dan berusaha kembali pada duniannya, dan itu Donghae merasa diacuhkan karenanya.

“Ck.. Kau ini benar – benar! Sebenarnya apa yang kau pikirkan eh?” Tanya Donghae, Ryeowook melirik sekilas kearah Hyungnya itu namun sesaat kemudian ia menggedikkan bahunya dan kembali melihat dokumen – dokumennya, namun dilihat dari matanya Ryeowook sama sekali tidak focus mengerjakan semua dokumen – dokumen itu semua, Donghae sudah kenal betul bagaimana sifat dongsaeng kesayangannya itu, ia yakin ada sesuatu yang Ryeowook pikirkan.

“Kau jangan berbohong Ryeowook-ah.. Aku terlalu mengerti dirimu, Cha.. Ceritakan masalahmu maka aku akan mencoba memberi saran atas masalahmu itu..” Ryeowook kembali melirik Donghae saat Pria ikan itu memberi tawaran, sesaat kemudian Ryeowook menghela nafasnya dan diletakkannya kembali semua dokumen – dokumen itu, ia sebenarnya tidak yakin akan mendapat saran yang bermutu dari hyungnya ini, tapi mau bagaimana lagi? Sepertinya ia memang butuh bercerita, hanya sekedar mengurangi pikirannya saja..

“Hyung~” Panggil Ryeowook, Donghae tersenyum menunggu ucapan Ryeowook selanjutnya, karena ia rasa panggilan tadi tidak perlu dijawab. Dan benar saja Ryeowook menghela nafas beratnya lalu “Bagaimana jika aku sudah menemukan Yeonmi?” tanya Ryeowook, dan ya.. dengan pertanyaan sederhana itu sudah membuat Donghae membulatkan matanya dengan mulut yang berbentuk O.

Entah ini yang sudah keberapa kali pria mungil itu menghela nafas beratnya, melihat wajah Donghae yang tidak meyakinkan membuat Ryeowook kembali berniat untuk mengerjakan dokumen – dokumen kerjanya, namun belum sempat ia mengambil dokumen nya Donghae kembali mengeluarkan suaranya “Jinjaro? Bagaimana bisa? Ah maksudku,, Kapan kau melihatnya? Dan bagaimana ceritanya?”

.***.

Entahlah,, semenjak Jae In berkunjung ke Apartemennya kemarin Ryeowook benar – benar penasaran dengan gadis yang Disebut Jae In kala itu—Shin Yeonmi, yang Jae In bilang ia adalah sahabat terdekatnya. Ryeowook tahu mungkin tindakannya ini akan membuat Gadisnya tersakiti, tapi entah mengapa ia merasa bahwa gadis yang Jae In maksud adalah Gadis masa lalunya.

Beberapa hari setelah itu Ryeowook sering mendatangi rumah Jae In tanpa sepengatahuan Gadis itu, Ryeowook hanya ingin memastikan saja, bahwa gadis itu benar – benar Shin Yeonmi yang ia maksud dan selama ini juga bukankah ia mencari Yeonmi? Gadis manisnya yang meninggalkannya hampir 10 tahun lamanya? Dan jika ia disuruh memilih, Tentu Ryeowook akan memilih Yeonmi jika tahu gadis yang selama ini ia cari kini sudah berada didepan matanya. Ia mungkin termasuk orang yang sangat jahat didunia ini. Tapi ia hanya ingin bersikap egois, memiliki seseorang yang memang ingin ia miliki. Ia tahu Jae In akan hancur mungkin setelah ini, tapi memang seperti ini adanya. Perlahan Ryeowook mulai mengetahui perasaannya, Ia tidak mencintai Jae In.. Ryeowook hanya memiliki rasa kagum pada gadis itu, cinta dan hatinya sudah terperangkap jauh di hati Yeonmi, Gadis itu yang membuatnya hampir gila setiap harinya. Ya.. Mungkin seperti itu yang Ryeowook rasakan saat ini.

Dan benar hari terakhir Ryeowook mengamati Rumah Jae In, tepatnya kemarin malam. Ia benar – benar melihat Yeonmi memasuki rumah Jae in malam itu, Ryeowook yakin betul itu gadisnya, ternyata gadis yang ia lihat saat dihalte bus tempo lalu memang benar adanya. Ia tak berhalusinasi karena memang ia Shin Yeonmi, gadisnya yang sudah hampir 10 tahun menghilang.

.***.

Donghae menganggukkan kepalanya mengerti saat Ryeowook menceritakan itu semua padanya, Donghae menyadari bahwa posisi Ryeowook saat ini sangat sulit, terlebih mengingat Yeonmi adalah sahabat dari Jae In. Tsk.. Ia tidak pernah menyangka kalau dongsaeng kesayangannya ini memiliki kisah cinta segitiga yang begitu rumit.

“Ryeowook-ah,, Aku tahu kau senang bisa menemukan kembali gadis mu itu, tapi aku sangat tidak setuju jika kau melepaskan Jae In dan memilih gadis itu.. Kau hanya baru melihatnya saja Ryeowook-ah,, kau tidak menemuinya, jadi masalah ini tidak akan terlalu rumit jika kau melepaskan Yeonmi.” Usul Donghae, Ryeowook kembali menghela nafasnya dan menatap hyung satu – satunya itu.

“Aku menunggunya hampir 10 tahun hyung, bagaimana bisa aku melepaskannya begitu saja?”

“Pikirkan perasaan Jae In Ryeowookie,, Dia mencintaimu,, dia membutuhkanmu.. Aku tidak tahu gadis masa lalumu itu saat ini masih single atau sudah memiliki kekasih,, kau tidak bisa bertindak secepat ini Ryeowook-ah,, berhati – hatilah,, pikirkan orang lain yang mencintaimu..”

“Aku tahu hyung,, tapi Yeonmi berjanji satu hal padaku, dan aku percaya dengan janjinya.. Aku yakin dia belum memiliki kekasih,, Ia menungguku hyung,,”

“Tsk.. Kau tahu apa soal janji? Aku tahu posisimu sekarang Ryeowook-ah,, tapi aku berharap kau tidak meninggalkan Jae In, lanjutkan hubunganmu dengan gadis itu dan lupakan Yeonmi,, hiduplah seolah gadis itu tidak ada,, dan lupakan soal janji!!” Ucap Donghae seraya beranjak dari tempatnya duduk dan kemudian meninggalkan Ryeowook sendiri diruangannya, ia memberi kebebasan memilih untuk Ryeowook, tapi ia juga melarang Ryeowook melepaskan Jae In untuk masalah ini.. ia hanya tidak ingin dongsaengnya itu memilih hal yang salah, karena menurutnya yang salah disini adalah gadis yang bernama Shin Yeonmi.

“Mian Hyung,, Aku tidak bisa,,”

~Between Us~

Ryeowook menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah pohon maple yang terletak dibelakang gedung sekolah, tempat ini adalah tempat dengan sejuta kenangannya bersama gadis itu, ditempat inilah gadis itu berjanji padanya,, ia masih ingat dengan jelas apa janji gadis itu padanya, dan ia percaya gadis itu akan menepati janjinya..

Tapi bagaimana jika gadis itu ternyata datang diwaktu yang tidak tepat? Disaat semuanya telah berubah, disaat ia telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya.. Siapa yang patut disalahkan disini? Dirinyakah atau gadisnya?

Ryeowook menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan terbesar dengan menerima hati lain tapi ia sendiri tidak memberikan hatinya pada orang tersebut. Menyesal? Tentu saja, dan seandainya waktu bisa diulang maka Ryeowook ingin mengulangnya, ia ingin menunggu gadisnya dan menolak siapapun yang ingin menitipkan hati padanya..

.***.

Pria kecil bertubuh mungil itu masih asik dengan dunianya sendiri, kepalanya ia dongakkan keatas guna melihat hamparan langit berwarna biru cerah itu dengan kedua mata sipitnya. Bibirnya otomatis membuat senyum cerah saat melihatnya. Cuaca kali ini sangat indah sekali, dan ia berniat untuk membuatnya semakin indah.

Pria kecil itu lantas melihat alroji ditangannya, rupanya ia tengah menunggu seseorang. Kim Ryeowook menghela nafasnya kala itu, sudah hampir setengah jam gadis yang ia tunggu tak kunjung datang juga, kemana dia?

Ryeowook hampir saja putus asa sebelum akhirnya mata sipitnya menangkap seorang gadis dengan sepedanya berjalan menghampirinya, senyumnya tak kuasa ia tahan kala melihat sosok gadis dihadapannya sekarang. Jantung nya tiba – tiba saja berdegup dengan cepat melihat gadis itu yang kini sudah benar – benar dihadapannya tersenyum manis kearahnya dengan nafas yang tersenggal – senggal mungkin akibat menaiki sepeda barusan.

“Ryeowook-ah mianhae,, Apa aku datang terlambat?” tanya gadis itu semangat, yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan membiarkan gadis itu duduk dibawah pohon maple yang sudah menjadi tempat biasa mereka berdua saat bertemu.

Ryeowook tertegun saat matanya menangkap kegiatan gadis itu yang tengah sibuk memandangi keindahan alam disekitar tempatnya duduk sekarang. Jantungnya tiba – tiba berkerja diluar batas normal manusia saat memandangi wajah ayu milik Yeonmi, ia tahu perasaan ini dan ia sudah yakin akan itu. Ryeowook menyukai gadis ini, bahkan sejak awal pertemuan mereka. Pria kecil itu menghela nafasnya pelan berusaha mengeluarkan semua rasa gugup yang mendera dirinya sekarang.

“Yeonnie..” dan entah dari mana Ryeowook mendapatkan keberanian untuk memanggil nama gadis itu sekarang, detik berikutnya gadis itu sudah menatap kearahnya dengan senyuman yang menghiasi wajah ayunya, membuat jantung Ryeowook semakin dibuat kalang kabut oleh gadis itu..

“Nde?”

“Eung.. Aku menyukaimu..” Ucapnya dengan takut – takut dan tanpa basa basi. Ryeowook merutuki dirinya sendiri saat melihat raut wajah Yeonmi yang tiba – tiba berubah begitu saja, tak ada lagi senyuman manis yang menghiasi wajahnya membuat Ryeowook buru – buru melambaikan tangannya diwajah gadis itu seraya tertawa hambar..

“Ahahaha.. Aku hanya ingin mengatakannya saja,, tidak perlu dipikirkan hehe..”

“Nado..” Ryeowook terdiam seketika saat mendengar kata itu keluar dari mulut gadis itu, ia lantas menolehkan kepalanya menatap gadis itu yang sedang tersenyum manis “Aku juga menyukaimu Ryeowook-ah..” Ucapnya dengan senyum manis “Tapi apa kau mau berjanji padaku?” tanya gadis itu kemudian, raut wajahnya kini berubah menjadi sendu. Ryeowook mengangguk sarat atas jawaban untuk gadis itu.

“Tunggu aku kembali,, aku berjanji akan kembali, memulai hidup baru denganmu.. mencintaimu, dan kita akan hidup bahagia,, tapi tolong tunggu aku nde~”

Ryeowook mengeryit heran setelah mendengar penuturan gadis yang dicintainya ini, tapi belum sempat ia menjawab ucapan Yeonmi, gadis manis itu sudah lebih dulu menundukkan kepalanya, yang Ryeowook yakini gadis ini tengah menahan tangis. Tangan kecilnya kala itu mulai terulur mengusap bahu Yeonmi lembut, seakan memberikan banyak kekuatan untuknya. Ryeowook sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan gadis itu barusan, apa ucapan itu memiliki sebuah makna perpisahan? Atau Apa? Ryeowook sama sekali tidak mengerti, tapi ia memilih diam.

Ryeowook menghela nafas kemudian membawa gadis itu kedalam pelukannya saat melihat punggung gadis itu justru semakin bergetar, Gadis itu menangis tapi Ryeowook tidak mendengar isakannya membuat gadis itu tampak lebih menyedihkan.

“Jebal uljimma.. Hey! Kau ini menerimaku atau menolakku eh?” Tanya Ryeowook.

“Aku menerimamu,, asalkan kau berjanji mau menungguku tetap jadi sahabatku selama aku pergi..” Ucap gadis itu seraya mempererat pelukannya. Ryeowook bungkam.. Apa itu artinya gadis ini akan pergi darinya? Kemana? Kenapa disaat – saat seperti ini ia harus meninggalkannya?

Yeonmi melepaskan pelukannya menatap Pria dihadapannya yang masih memasang wajah bingung ini lekat – lekat. “Aku janji akan kembali Ryeowookie~”

.***.

“Aku sudah kembali Ryeowook-ah.. menepati janjiku,, tapi kenapa kau pergi? Ahh~ Aku terlambat ya? Mianhae~” Lirih gadis itu saat langkah kakinya berhenti dibawah pohon maple yang pernah menjadi tempat dengan penuh kenangan – kenangan bahagia disini.

Kenangan – kenangan manis itu kembali memutari otaknya, seperti sebuah film yang ditayangkan kembali dengan tempo cepat. Yeonmi memejamkan matanya berusaha membuang semua kenangan itu dari otaknya. Ia hanya berfikir semua itu hanya akan menyakiti hatinya. Takdir sepertinya telah ditetapkan, ia tak bisa mengubahnya lagi.

“Aku pergi~ Hiduplah bahagia,, Aku mencintaimu <3”

Tanpa Yeonmi sadari, kedatangannya serta suaranya hingga isak tangis yang tertahan itu mengejutkan seseorang yang juga tengah berada disana. Tubuhnya menegang kala indra pendengarnnya menangkap sebuah suara lembut yang begitu dirindukannya. Seseorang itu lantas menggerakkan kakinya membundurkan langkahnya dan melihat siapa yang berada disana.

Sudut bibir pria itu membentuk lengkungan seketika saat melihat sosok gadis itu yang nyata dihadapannya, “Yeonnie-ya~” Panggilnya kemudian.

Kini giliran Shin Yeonmi yang menegang saat mendengar suara lembut itu, matanya ikut membulat saat kepalanya ia torehkan menatap sang pemanggil. Sebenarnya ia ingin langsung berlari melihat seorang pria yang sebenarnya ia rindui namun ia enggan menemuinya. namun sayang, ia sudah lebih dulu dibekukan oleh senyum manis pria itu yang hanya diberikan untuknya sekarang, ya! Hanya untuknya!

“Ryeowook-ah~” Cicitnya..

-TBC-

mau sekedar ngingetin aja.. tanda .***. itu artinya flashback ya..
ditunggu review nya.. :*

11 thoughts on “[Fan Fiction] Between Us  | Chapter 5

  1. lala

    Kyaaa >< Akhirnya ff ini di update juga.. aku udah nunggu ini sampe jamuran thor… xD
    ceritanya kenapa makin rumit?? Aku kasian sama jae in 😥 Dia kan nggak tau apa apa…😭
    Dilanjut thor.. jangan buat aku jadi lebih berjamur ya. Kkk~

    Like

  2. nina wookie

    Mereka berdua udah ketemu? Ryeowook udah tau dimana yeonmi?? 😨 hueee.. ff ini bikin aku terharu😂 yeonmi kan niatnya nggak akan ketemu wookie… kenapa jadi ketemu?? Aku kasian sama mereka… 😭 Thor pali lanjutin lagi secepatnya.. aku masih setia menunggumu author ku sayang ({}) fighting!!

    Like

  3. kim jang mi

    Omo?? Ryeowook udah ketemu ama yeonmi?! Bagaimana jae in? Auhtor harus tanggung jawab udah buat aku penasaran kayak gini.. lanjut secepatnya thor aku tunggu…

    Like

  4. mita

    Q readers br dsini.. mita imnida.. mian baru comen skrang, q ska ff na.. cinta sgitiga knpa rmit yak? Haha.. dilnjt ya.. q tunggu.. smangt authornim..

    Like

  5. uchie vitria

    kasian ama jae in juga tapi aku gk seteuju kalo yeonmi bersikap egois dan menerima cinta ryeowook nantinya
    benar apa kata dia yang ada malah memiliki musuh kalo dia egois jae in pasti membencinya

    Like

Leave a comment