[Fan Fiction] Romance City #4

romance city4

Author : Bunga Harnum a.k.a Jung Hye Rim || Genre : Romance, Sad, Married Life, Geje, Failed || Length : Chaptered || Main Cast : Kim Ryeowook, Shin Yeonmi, Lee Donghae, Choi Eunji, Lee Hyukjae, Lee Hyunmi, Cho Kyuhyun, Kim Jae In, Kim Yesung, Park Soo Young || Rating : PG 17 || Disclaimer : Plot and Story is mine, All the Main cast belong to God, their parents, and their agency. Don’t copy-paste this story. This is just a fanfiction.

==Happy Reading==

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. Cinta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena Cinta jauh lebih berharga dari pada harta karun termahal didunia pun.

Suara Kicauan burung terdengar nyaring pagi itu. Sinar mentari yang tak begitu terik mulai merambat memasuki celah gorden dari sebuah kamar. Sinar mentari yang tak begitu terik ditambah dengan kicauan dari burung-burung yang bertengger manis diranting pohon, menyajikan lantunan-lantunan indah untuk mengawali hari baru dengan suka cita. Suasana pagi hari yang sedikit berisik namun menyenangkan, memanggil jiwa-jiwa yang masih asik berkelana agar segera kembali pada raganya masing-masing. Mengusik tidur nyenyak orang-orang agar terjaga dari tidur lelapnya dan segera beranjak guna memulai aktivitas mereka. Seolah menjadi aktivitas Rutin tiap kali pagi menjelang. Seperti itulah burung bernyanyi, yang dengan suaranya mampu  menggugah setiap insan untuk segera bergegas dan beraktvitas.

Begitu pula yang terjadi didalam sebuah kamar mewah yang tengah ditempati oleh dua orang berbeda gender yang masih asik terbuai dalam mimpinya. Cahaya yang tak terlalu terik itu rupanya berhasil menerobos celah gorden kamar mereka hingga membuat seseorang disana mengerjap lucu. Ia menghalangi matanya dengan telapak tangannya agar sinar mentari itu tak mengganggu penglihatannya. Begitu mata cantik itu terbuka, begitu nyawanya telah terkumpul semua, ia merasa ada yang berbeda. Sebuah tangan melingkar diperutnya dengan possessive, Hyunmi terkejut.. Kaget karena tiba-tiba ia bangun dengan seseorang yang memeluknya erat.

Ia membalikkan tubuhnya, dan gerakan yang ia ciptakan rupanya berhasil membuat pria yang berada disampingnya semakin memeluknya erat, seolah menganggap gerakan kecil barusan adalah gerakan yang akan membuat gadisnya meninggalkannya.

Hyunmi mengernyit, menatap bingung dengan wajah yang berada dihadapannya yang masih tertidur pulas. Siapa dia, dan kenapa ia bisa bersamanya saat bangun tidur? Berbagai pertanyaan konyol terlintas dipikirannya saat ia masih asik memandangi wajah damai pria yang memeluknya possessive. Ia memandang wajah itu sekali lagi, dan seketika itu juga ia menepuk jidatnya ringan, ia mengingat sesuatu. Bagaimana bisa ia melupakan pernikahannya kemarin? Tsk Hyunmi Pabo..

Hyunmi merona memandangi wajah damai pria dihadapannya sekarang. Ia bingung harus melakukan cara apa agar pria didepannya ini terbangun. Hari sudah cukup terang dan sepertinya pria ini pun harus berkerja. Ia tak pernah masuk dalam suasana canggung yang dibuatnya sendiri bersama Hyukjae, entah memang ia yang tak merasakannya atau memang ia belum pernah merasa terlibat. Yang jelas hari ini ia merasa malu sekaligus bingung harus bertindak seperti apa. Sungguh ia merutuki dirinya sendiri yang bangun lebih dulu dari pria itu.

Sebelumnya tak pernah ada pembicaraan panjang yang mereka lakukan, dan rasa-rasanya Hyunmi baru hari kemarin berbicara panjang lebar—Saat mengucapkan janji. Ia tak pernah berbicara dengan Hyukjae kecuali jika pria itu yang akan memulainya. Dan selama ini Hyukjae tidak pernah berkata apapun selain menanyakan kabarnya dan mengatakan bahwa ia mencintainya. Hanya perlakuan-perlakuan manis yang pria itu berikan hingga ia terbiasa dengan kehadiran pria itu disampingnya. Ia juga belum benar-benar menjawab pernyataan Hyukjae begitu pria itu mengatakan bahwa ia mencintainya. Dan sekarang? Setelah apa yang mereka lakukan selama pernikahan belum terlaksana, apa yang harus ia lakukan untuk membangunkan Hyukjae?

Jujur ia begitu nyaman dengan pelukan possessive yang Hyukjae tunjukkan padanya. Rasanya ia ingin kembal tertidur pulas didalam pelukannya dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman didada bidang milik pria itu. Tapi ia tak bisa melakukan apapun selain membuatnya bangun untuk segera berangkat berkerja. Hyunmi takut jika mungkin saja Hyukjae terlambat ke kantor. Bagaiamanapun perusahaan Hyukjae adalah yang lebih penting dari suasana ini.

Tanpa sadar tangannya terangkat menyentuh pipi Hyujae, setelah itu Hyunmi kembali merutuk.. apa yang harus ia lakukan setelah ini. berkata, ‘Sayang.. ini sudah pagi bangunlah..’ atau ‘Chagi, kau tak ingin berkerja?’ oh ayolah bagaimana bisa ia berkata dengan nada manja seperti itu. memulai pembicaraan dengan pria itu saja tidak pernah, apa lagi bericara dengan nada seperti itu? Tsk..

Hyunmi memejamkan matanya kalut, namun ia juga tak berniat kembali menarik tangannya dari pipi Hyukjae. Ia berfikir sejenak, sebelum akhirnya ide manis terlintas dipikiranya. Segera mungkin ia membuka matanya untuk segera meluncurkan aksi manisnya. Namun belum sempat ia meluncurkan aksi manis yang ia pikirkan, Hyukjae sudah terbangun lebih dulu dengan senyuman manis nya yang seketika itu juga membuat jantung nya berdegup hebat tak karuan.

Kedua bola mata mereka bertemu, hingga rasanya Hyunmi seperti dihipnotis saat dengan santainya pria itu mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirnya sedikit lama dan dalam lalu tak berapa lama kemudian melepaskannya. “Morning Chagi~” Sapa Hyukjae begitu melihat wajah gadis didepannya terkejut. Ia terkikik geli, sebenarnya Hyukjae sudah bangun saat gadis itu memutar tubuhnya agar berhadapan dengannya. Tapi ia tak membuka matanya dan lebih memilih menunggu. Mungkin saja ada hal manis yang ditunjukan gadis itu. Walau nyatanya hal manis itu tak keluar, tapi ia cukup puas melihat wajah terkejut imut yang dikeluarkan melalui ekspresi gadis itu.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Hyukjae yang bertujuan menggoda saat ia merasakan tangan kanan gadis itu masih berada dipipinya. Hyunmi yang merasakan bahwa pria nya tengah menyindir hal itu segera menarik tangannya dan sebisa mungkin menyembunyikan rona merah dipipinya.

“T..tentu saja membangunkanmu, kau harus berkerja..” Ucap Hyunmi gugup.

“Berkerja? Dihari minggu?” Tanya Hyukjae bingung. Mata Hyunmi membulat dan secepat kilat ia membalikkan tubuhnya untuk mengambil kalender dimeja nakas. Seketika ia memejamkan matanya malu. Kenapa ia sebodoh ini? kenapa ia tak menyadari bahwa dihari minggu setiap orang akan libur berkerja.

Hyukjae terkekeh ringan dan kemudian menggeser tubuhnya mendekati Hyunmi, menarik tubuh mungilnya dan kemudian membalikkan tubuhnya agar menatapnya sebelum akhirnya ia membawa gadis itu kedalam pelukannya.

“Sepertinya kau ingin sekali aku berkerja ya.. Baiklah.. Aku akan berkerja dengan baik untuk menghadirkan keturunan yang manis dikeluarga Lee..” Ucap Hyukjae dengan nada bercandanya namun tertap terdengar serius ditelinga Hyunmi. Terkejut? Tentu saja ia terkejut.. bagaimana bisa Hyukjae mengatakan kalimat itu padanya. Dan keterkejutannya ditambah dengan kecupan hangat dibibirnya. Matanya mengerjap lucu, ia akui melakukan hal ‘itu’ memang keinginannya, memiliki keturunan yang manis adalah impiannya bersama Siwon. Dan juga saat ini, ketika hatinya perlahan menerima kenyataan bahwa sudah ada pria lain didalam hidupnya yang mencintainya sama besar dengan cinta Siwon, haruskah ia juga berfikir untuk memiliki keturunan? Tentu saja iya! Hidupnya harus berjalan walaupun Siwon meninggalkannya.

Hyunmi memejamkan matanya, dengan ragu ia membalas ciuman yang diberikan Hyukjae padanya. Bagaimanapun saat ini pria yang memilikinya bukanlah seorang Choi Siwon yang ia cintai, yang memilikinya adalah seorang Lee Hyukjae yang perlahan harus ia terima kehadirannya dan membalas cinta tulusnya. Saat ini Siwon hanyalah sosok Semu yang perlahan harus ia lupakan kehadirannya, pria itu sudah bahagia disurga sana dan ia harus bahagia disini. Dalam sudut hatinya, ia juga mencintai Hyukjae, tapi memang tak bisa dipungkiri jika ia mencintai Hyukjae karena ada bayang-bayang sifat Siwon yang ada pada dirinya.

Hyunmi mencoba bermain dengan semestinya, saat pria itu menekan bibirnya dalam sembari melumat nya dengan lembut. Ia menerimanya, jika tidak, saat ini mungkin Hyukjae tidak sudah berada diatasnya dengan mencium bibirnya ganas.

Hyukjae tersenyum samar dalam ciumannya sebelum akhirnya mencoba melepaskan tautan diantara keduanya. Jujur, ia ingin melakukan lebih dari hanya sekedar berciuman, tapi ia juga tak bisa melakukannya jika gadisnya ternyata belum siap dengan semuanya. Bagaimanapun ia bukan bocah berumur 5 tahun yang tak mengerti apa-apa, Ia tahu bagaimana seseorang melakukannya dengan benar-benar tulus, atau ragu. Dan sepertinya Hyunmi masih terlalu ragu untuk melakukannya, Hyukjae mengerti itu. lagi pula segala sesuatu tak perlu dilakukan dengan terburu-buru kan?

“Mencobalah untuk mencintaiku, heum?” ucap Hyukjae dengan lembut pada gadis dibawahnya.

Hyunmi mengangguk dan entah ia mendapat keberanian dari mana ia kembali menjangkau bibir pria itu dan mengecupnya pelan kemudian tersenyum, “Aku mencintaimu..” Ucapnya Malu-malu.

[Romance City]

Cinta bukanlah menjadi sosok yang sempurna bagi seseorang, tapi mencari seseorang yang menjadikan kita sosok yang sempurna.

Kyuhyun tersenyum membaca sebuah kalimat yang menjadi kalimat pembuka dihalaman pertama buku pribadi seorang gadis yang berhasil menarik perhatiannya itu. Tak seharusnya ia dengan lancang membuka-buka buku pribadi seseorang tanpa izin. Ia seperti pencuri yang diam-diam mengetahui seluk beluk gadis itu dengan buku ini.

Sudah hampir setengah buku ia baca, dan gadis itu selalu memberikan kesan yang berbeda disetiap tulisannya. Filosofi-filosofi cinta yang ia tulis dibuku ini sedikit membuat Kyuhyun tertegun. Ia bahkan tak bisa mengatakan apapun untuk menyanggahnya.

Begitu banyak yang ia ketahui tentang gadis itu melalui buku ini. Termasuk dia yang ternyata menyukai Kyuhyun diam-diam, ia juga baru tahu kalau selama ini gadis itu selalu menungguinya berlatih basket dengan duduk sendiri dan berpura-pura tengah menyibukkan diri padahal ia sedang memperhatikannya. Lucu memang dan Kyuhyun entah mengapa menyukainya.

Bagi Kyuhyun, Jae in bukanlah tipe gadis yang senang bergaul. Ia cenderung tertutup dan sepertinya sulit mencari teman. Kyuhyun berfikiran seperti itu karena tanpa sengaja ia sering melihat gadis itu duduk dikursi taman dengan sebuah buku dan pulpen bersamanya. Ia juga bukan tipe orang yang banyak berbicara. Ia akan mengeluarkan suara jika memang ingin, itu semua terlihat saat pertama kali gadis itu bertanya padanya tentang buku hariannya yang hilang.

Menurut Kyuhyun juga Jae in adalah gadis yang cantik dan manis. Kyuhyun memang mengakui itu, dia jelas berbeda dari semua gadis yang pernah ditemuinya. Jika Eunji yang cantik karena memang kecantikannya yang memang natural maka Jae in berbeda, dia juga cantik natural tapi sikapnya yang lemah lembut membuatnya tampak lebih berbeda.

Kyuhyun meletakkan kembali buku diary itu kedalam tasnya, saat matanya menangkap siluet gadis yang menjadi tokoh utama dibuku ini sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Ia menghentikan langkahnya, tersenyum kearah gadis itu yang perlahan mengangkat kepalanya begitu menyadari keberadaannya. Gadis itu tampak terkejut, berulangkali ia menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri untuk memastikan sesuatu yang Kyuhyun sendiri tidak tahu apa. Dan tanpa mengatakan apapun ia kemudian menundukkan kepalanya lalu berniat membalik.

“Jae in-ssi!” Ia menghentikan langkahnya dan kembali berbalik, memperhatikan Kyuhyun yang sudah berlari kearahnya.

“Apa kau sibuk?” Jae in hanya menggeleng menjawab pertanyaan Kyuhyun barusan. Pria itu kembali tersenyum, “Kalau begitu, apa kau sudah makan siang?” Jae in kembali menggeleng pelan.

“Kalau begitu, mari kita makan siang bersama..” Ajaknya dan kemudian dengan tidak sopannya langsung menarik tangan Jae in untuk ikut bersamanya. Seketika itu juga, Jae in merasa ada sengatan listrik yang menjalar keseluruh tubuhnya saat kulit hangat Kyuhyun menyentuh kulitnya. Dan sengatan itu berdampak pada Jantungnya yang tiba-tiba memompa lebih cepat. Oh Ayolah, kenapa ia tidak bisa mengontrol diri?

Kyuhyun tersenyum dalam hatinya, ternyata gadis manis ini benar-benar menyukainya. Jadi, sekarang ia harus focus pada satu gadis kan? Dan Kyuhyun ingin mulai memperjuangkan gadis ini. Dia.. Terlalu baik untuk diabaikan.

[Romance City]

Yeonmi menghela nafasnya, sudah hampir sepuluh menit ia duduk di café ini dengan seorang gadis yang amat sangat membuatnya iri namun tak ada satupun sebuah kalimat keluar dari bibirnya. Bahkan saat ini Coffee Latte yang tadinya melambai menggodanya sudah mulai dingin dan sepertinya sudah tidak nikmat lagi untuk dicicipi. Yeonmi mendongak, menatap gadis didepannya yang masih diam entah memikirkan apa.

“Yeonmi-ssi..” Yeonmi tersenyum canggung saat gadis itu mulai membuka suaranya. Dalam hati ia bernafas lega karena akhirnya gadis cantik dan beruntung didepannya mengeluarkan suaranya.

“Ada yang ingin kubicarakan denganmu,” Ia menggigit bibirnya ragu, menatap Yeonmi dengan tatapan yang sulit diartikan. “Ini tentang Donghae” Sambungnya dan saat itu juga Yeonmi tahu kearah mana gadis ini akan berbicara.

“Sebelumnya aku ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarkan Dia pulang dengan selamat, dan aku juga meminta maaf karena sempat berfikiran buruk tentangmu. Aku baru menyadari bahwa kau adalah sahabat dekatnya, Mian..” Mendengar itu, Yeonmi tersenyum bahkan tertawa, tawa yang terdengar jelas sangat garing. Ia melambaikan tangannya pada Eunji dengan tawa garingnya yang belum mereda. “Gwaenchana.. Aku tahu perasaanmu saat itu. Jika aku jadi kau, aku juga akan berfikiran begitu..” Ucapnya dengan nada ceria yang dimodifikasi sedemikian rupa agar ia tak terlihat terlalu menyedihkan, karena entah mengapa saat ini rasanya Yeonmi ingin sekali menangis.

Kurae.. Lalu apa yang ingin kau sampaikan?”

Eunji tersenyum, “Kau tahu? Pernikahan ini hanyalah sebuah perjodohan tak berarti. Dan kami memutuskan untuk hidup dengan urusan kami masing-masing. Donghae dengan kekasihnya dan aku dengan kehidupanku..” Gadis itu terdiam untuk beberapa saat, ia kemudian mengambil minuman dari atas meja lalu meneguknya. Yeonmi terdiam mendengar itu semua. Donghae, Dijodohkan? Apa itu alasannya menangis semalam saat ia menjemputnya? Apa itu juga alasan mengapa ia tak pernah melihat gadis ini bersama Donghae selain dipernikahannya? Jadi, gadis yang dia lihat dicafe beberapa bulan yang lalu adalah kekasihnya?

“Tapi.. Sesuatu terjadi padaku, membuatku entah mengapa tak ingin melepaskannya, aku ingin mencoba merubah keadaan yang sudah mendekati kacau sekarang agar kembali semula.”

“Kau mencintainya?” Yeonmi bertanya dengan nada serendah mungkin, masih tetap berusaha menahan kesedihannya.

“Apa aku boleh mengatakannya?” Tanya Eunji yang langsung dijawab dengan anggukan Yeonmi dengan cepat dan tegas, “Aku mencintainya..” Ungkapnya dan seketika membuat hati Yeonmi mencelos. Sepertinya memang tak akan ada kesempatan untuknya.

“Jadi aku tak ingin melepaskannya.. Apa kau bisa membantuku?”

“Apa?”

“Kau tahu siapa kekasih Donghae?” Yeonmi mendongak, mengernyit bingung menatap gadis cantik didepannya. Untuk apa dia tahu siapa kekasih Donghae? Bodoh! Tentu saja diakan istrinya.. Aigoo.. Apa yang akan dia lakukan jika sudah tahu?

Mian.. Aku tidak tahu pasti siapa kekasih Donghae Oppa.. Tapi dia.. dia pernah menyebut nama Soo Young beberapa kali.” Ujarnya, gadis itu kembali tersenyum ia tidak kecewa kalau memang gadis yang menjadi sahabat Donghae ini tidak tahu siapa kekasihnya.

“Dan Juga—” Eunji memberi jeda sejenak, “Apa kau bisa menjauhi Donghae untuk beberapa saat sampai semua keadaan kembali normal?”

Yeonmi terdiam, perkataan Eunji barusan seolah memberikan pukulan semu baginya. Ia sudah tahu ini akan terjadi. Dan apa perkataan Eunji barusan adalah peringatan untuknya dimana ia berada sekarang. Siapa Donghae dan siapa dirinya. Oh Tuhan.. kenapa rasanya sakit sekali? Apa ia semenyedihkan itu?

“Apa kau bisa melakukannya?” Tanya Eunji sekali lagi saat melihat tak ada reaksi yang Yeonmi keluarkan. Gadis itu lantas tersenyum dan kemudian mengangguk. “Rasanya mungkin sangat berat, mengingat Donghae Oppa adalah sahabat terbaikku, satu-satunya pria yang mampu mengertiku.. Tapi, jika itu memang kebaikan kalian.. Aku bisa melakukannya. Aku juga ingin melihat sahabatku bahagia.. Jadi, perjuangkan Cintamu Eunji-ssi. Aku akan terus mendukung hubungan kalian..” Ucapnya dengan sekali tarikan nafas. Ini pilihan benar Yeonmi-ya. Yeonmi berusaha meyakin diri sendiri.

“Terimakasih..” Ucapnya. Aku minta maaf Yeonmi­-ssi, aku tak bermaksud menjauhkan kalian, tapi begitu melihat matamu yang sepertinya juga menyukai Donghae, aku terpaksa melakukannya. Biarkan aku bersikap egois untuk kali ini saja. Melarang pria ku didekati orang lain..

[Romance City]

Kyuhyun tersenyum sembari menghentikan langkahnya begitu ia sudah sampai tepat dihadapan Jae in. Gadis itu juga membalas senyumnya dan kemudian kembali menunduk. Satu-satunya kegiatan yang selalu dilakukannya. Kyuhyun lantas duduk disamping gadis itu dan memberikan sekaleng soft drink yang baru dibelinya pada gadis itu.

“Kau suka tempat ini?” Tanya Kyuhyun membuka suara. Ia meneguk minumannya dan kemudian melihat pemandangan alam yang begitu indah dari tempat ini. Taman Cherry blossom yang menjadi tempat pilihan Jae in saat Kyuhyun memberinya pilihan untuk berbincang bersama.

Jae in tersenyum meneguk minumannya dan melakukan hal yang sama dengan Kyuhyun kemudian mengangguk sembari berdehem sedikit. “Hmm.. Aku menyukai tempat ini. Disini sangat nyaman..” Ucapnya. Kyuhyun kembali menoleh, mendapati Jae in yang juga sedang tersenyum. Cantik, bahkan hanya melihatnya saja membuat jantung Kyuhyun berdetak hebat.

Satu-satunya hal yang mampu membuat waktu Kyuhyun seolah berhenti adalah ketika menatap gadis itu dengan sangat dekat. Ia tidak tahu kapan kejadian seperti ini mulai terjadi, yang jelas saat ini saat ia sedang menatap gadis itu waktunya seolah berhenti begitu saja, debaran jantungnya menjadi satu-satunya yang paling berisik ditelinganya hingga tanpa sadar ia mengulas senyum. Apa ini yang mereka sebut dengan cinta? Kyuhyun belum pernah merasakannya walau jika bersama Eunji..

Jae in yang merasa sedang diperhatikan kemudian menoleh, sesaat ia menahan nafas sejenak saat mengetahui bahwa Kyuhyun juga sedang menatapnya dan kali ini ia tersenyum membuat Jae in mengerjapkan matanya sebentar lalu kembali pada posisi semula. Oh Tuhan.. Dia tampan sekali.. Pikirnya.

“Kau cantik..” Puji Kyuhyun dengan tiba-tiba dan sontak membuat Jae in menoleh dengan cepat. Matanya membulat lucu dan Kyuhyun terkekeh pelan melihat itu. Kyuhyun kemudian menundukkan kepalanya masih dengan senyuman tampannya. Ia menggoyang-goyangkan kaleng minumannya dan membiarkan Jae in yang masih menatapnya bingung.

Tak beberapa lama Kyuhyun kembali mengangkat kepalanya menatap pemandangan sekitar dan sesaat kemudian ia kembali bersuara, “Lihat.. Disana ada sepasang angsa yang saling berciuman.” Ucap Kyuhyun menujuk kearah danau yang terdapat beberapa angsa, namun ada sepasang angsa yang berdua membentuk sebuah Love sign.

Jae in menolehkan kepalanya, melihat apa yang Kyuhyun lihat. Ia kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya beberapa kali. “Hmm.. Sangat cantik..” Ucapnya dan kini Kyuhyun kembali menoleh. Ia tersenyum dan kemudian menggeser tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan Jae In dan dengan cepat ia merangkul tubuh gadis itu. Kyuhyun dapat merasakan bagaimana tubuh Jae in menegang karena perlakuannya.

Jae in menoleh cepat kearah Kyuhyun yang kini sudah kembali menatap pemandangannya. “Aku senang bisa ketempat ini bersamamu Jae in-ssi, Terimakasih.. Karena sudah membawaku kemari..” Ujar Kyuhyun dengan pandangan yang masih terfokus pada pemandangan alam sekitar. Jae in tersenyum, dan kemudian mengangguk. Aku juga senang bisa menghabiskan waktu bersamamu.. Terimakasih, karena sudah membuat hatiku berdebar kencang. Ucapnya dalam hati dan kemudian ia kembali melihat pemandangan alam sekitar. Tersenyum cerah sembari memainkan minuman kaleng yang dipegangnya.

[Romance City]

Soo Young berulang kali menghela nafasnya saat pria yang berada dihadapannya datang mengunjunginya. Dan untuk pertama kalinya ia membukakan pintu untuk seseorang setelah beberapa hari ini ia mengurung diri dikamarnya.

Soo Young sedikit merasa gelisah dan kurang nyaman ketika tatapan Yesung terus saja menghujam kearahnya seperti sedang mengintimidasi. Entah mengapa tapi Soo Young terlalu takut jika Yesung memperlakukannya seperti itu.

“Maafkan aku..” Ucap Yesung untuk yang pertama kalinya setelah hampir setengah jam terdiam. Soo Young mengangguk tanpa mengatakan hal itu. Ia sudah memaafkan Yesung, yang menurutnya sama sekali tak bersalah disini. Ia hanya sedang berada dalam emosi yang memuncak jadi saat Yesung mengatakan itu Ia begitu sangat terkejut dan yah.. seperti ini jadinya. Sebenarnya, ia tidak ingin Yesung menyatakan cinta padanya karena ia memang tidak suka melihat pria satu-satunya yang paling disayanginya menjadi kekasihnya hanya karena ia takut Yesung akan meninggalkannya karena cintanya yang perlahan memudar, Hey! Perkara seperti itu tak jarang terjadi kan?

“Anggap saja perkataanku beberapa waktu lalu hanyalah angin lalu.. kalau kau tak bisa menerimaku yang mencintaimu, kau bisa mengabaikannya..” Ucap Yesung lagi dan kali ini wajah Soo Young terangkat. Gadis cantik itu kemudian menggelengkan kepalanya pelan. Membuat Yesung mengernyit tak mengerti, “Aku tak ingin melupakannya karena sepertinya, aku juga menyukaimu..” Jawabnya dan kali ini membuat Yesung terkejut. Apa ia tidak salah dengar?

“Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan selama ini. Entah harus bertahan atau memang harus melupakan. Aku juga sangat terkejut dengan apa yang kau katakan padaku. Tentang cintamu, yang sebenarnya aku tak ingin mendengarnya hanya karena aku takut kehilanganmu suatu saat nanti seperti aku kehilangan Donghae Oppa.” Ucapannya terhenti. Air mata itu kembali keluar, “Jadi, Apa yang harus kulakukan?” tanyanya dan seketika membuat Yesung beranjak dari tempatnya untuk segera merengkuh tubuh mungil gadis yang dicintainya.

“Kau tak perlu melakukan hal yang sulit. Cukup pertahankan apa yang memang kau ingin pertahankan dan lepaskan jika memang dilepaskan. Aku bersedia menunggu keputusanmu. Sekarang, jangan menangis lagi heum?” Ucapnya dan kemudian dijawab dengan anggukan dari Soo Young

 

[Romance City]

Ryeowook baru saja akan memasuki mobilnya jika saja ia tidak melihat gadis yang baru dikenalnya berjalan melewatinya begitu saja. Ryeowook berdecak, entah mengapa ia tidak suka jika gadis itu, gadis yang jelas-jelas mengenalnya namun saat bertemu seperti ini ia justru tak menyapanya. Entahlah, Ryeowook tidak suka jika gadis itu yang melakukannya. Ia kemudian menyimpan beberapa kaleng bir yang baru saja dibelinya didalam mobil audi miliknya dan kemudian mengikuti langkah gadis itu.

Ryeowook diam-diam mengulas senyuman melihat tingkah konyol gadis itu. Niat untuk menegurnya meluap entah kemana saat melihat gadis itu berbicara sendirian, entah membicarakan apa.

“Aku merasa bodoh!” Umpat gadis itu dan kemudian langkahnya terhenti membuat Ryeowook juga menghentikan langkahnya. Gadis itu menundukkan kepalanya dengan tangan yang terkulai lemah dikedua sisinya. Dan beberapa saat tangan kanannya terangkat kearah wajahnya seperti sedang mengusap sesuatu diwajahnya. Dan tak lama setelah itu Ryeowook dapat melihat punggung sempit gadis itu bergetar. Apa dia menangis?

Ryeowook ingin mempercepat langkahnya menghampiri gadis itu, namun diurungkannya begitu melihat gadis itu kembali melangkahkan kakinya untuk berjalan. “Bukankah aku bodoh? Mencintai seseorang yang bahkan tak pernah melihat kearahku. Hahaha memangnya aku siapa? Aku hanya seorang fans yang tak bisa melakukan apa-apa. Ya Tuhan.. Bahkan istrinya saja sudah mengingatkan ku untuk menjauhinya.” Gadis itu kembali mengeluarkan suaranya. Ryeowook, pria itu diam-diam mempertajam indra pendengarannya. Ia sudah seperti pencuri sekarang yang diam-diam mendengarkan semua apa yang gadis itu katakan.

“Ya.. Aku memang bodoh, bodoh karena masih berharap bahwa suatu saat nanti ia bisa mencintaiku, bodoh karena sejak awal aku tak mengatakannya dan memilih diam menunggu dia yang mengungkapkan. Heol.. ia saja bahkan tak pernah menyukaiku!” Gadis itu kembali menghentikan langkahnya dan menoleh kesampingnya dimana ada sebuah kedai soju. Gadis itu terdiam beberapa saat seperti tengah menimbang-nimbang. Dan Ryeowook paham betul apa yang sedang dipikirkan gadis itu. jika saja ia masuk kedalam kedai soju itu, Ryeowook sudah pasti akan mengikutinya. Menjaganya jika sewaktu-waktu gadis itu mabuk dan tidak bisa pulang.

Gadis itu tampaknya sudah yakin untuk masuk kekedai Soju itu dan meminum beberapa gelas soju untuk melupakan masalahnya. Ia pun berbalik, untuk memasuki pintu kedai yang kebetulan sudah dilewatinya saat berjalan karena pintu kedai itu terletak pinggir kedai. Namun ia bukannya melanjutkan langkahnya dan justru hanya terdiam saat menyadari beberapa meter didepan pintu kedai itu yang sudah pasti juga berada dihadapannya berdiri seorang pria yang beberapa kali ditemuinya. Pria yang sedikit membuatnya sakit kepala jika memikirkannya.

Ryeowook juga sedikit terkejut saat melihat gadis itu yang sudah menyadari keberadaannya. Ryeowook kemudian tersenyum dan ketika itu juga ia menyadari bahwa gadis itu memang habis menangis. Ia bisa melihat ada bekas air mata dipelipis matanya. Tanpa mengatakan apapun Ryeowook segera memajukan langkahnya untuk mendekati gadis itu dan berhenti tepat dihadapannya.

“Kau sepertinya membutuhkan tempat untuk menyendiri..” Ujarnya yang kemudian menarik tangan gadis itu untuk dibawanya. Gadis itu sempat terkejut sejenak namun ia membiarkannya bahkan tak menolak saat Ryeowook membawanya entah kemana.

Yeonmi terdiam didalam mobil Ryeowook, pria itu juga sepertinya sedang ingin berdiam diri. Tak ada pembicaraan apapun lagi setelah tadi. Mereka hanya diam, Yeonmi larut dalam pikirannya dan Ryeowook sedang focus dalam menyetir. Hanya ada suara diradio yang sedang memutar lagu jazz. Adalah satu-satunya yang bersuara dimobil mewah Ryeowook.

Mobil Ryeowook terhenti didepan sebuah tempat yang sudah sangat ia kenal. Yeonmi segera menoleh pada Ryeowook menatapnya dengan segudang pertanyaan, “Namshan Tower? Kau membawaku ke Namshan Tower?” Pertanyaan yang masuk dalam daftar yang akan ia tanyakan pada Ryeowook dan berhasil ia keluarkan, Ryeowook tersenyum mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan gadis didepannya sekarang.

Sebuah senyum terukir sempurna diwajah Yeonmi, Ia ingin sekali pergi ketempat ini dengan Donghae, walaupun yang saat ini membawanya ketempat ini bukan Donghae, ia tidak apa apa. Yang terpenting malam ini ia bisa mengurangi rasa perih dihatinya.

Ia sedikit terhenyak karena terkejut karena tiba-tiba Ryeowook sudah membukakan pintunya dan memintanya untuk segera keluar. Ia tersenyum samar dan kemudian melangkahkan kakinya keluar. Dan lagi-lagi tak ada pembicaraan yang mereka lakukan sampai mereka berdua sudah sampai ditempat utama tempat ini. seluruh kota Seoul dapat dilihatnya dari sini, gemerlap lampu yang bersinar dibangunan dan perumahan salah satu pemandangan indah tersendiri yang disediakan disini. Yeonmi menghela nafasnya, ternyata berada ditempat ini tak banyak mengubah suasana hatinya. Ia masih mengingat Donghae dan bahkan saat ini air matanya siap ditumpahkan.

“Ada yang ingin kau ceritakan? Aku siap menjadi pendengar setiamu..” Ucap Ryeowook yang pertama kali sejak mereka terdiam ditempat ini cukup lama. Aneh, malam ini pengunjung tak terlalu ramai hingga suasana tampak lebih sepi, entah ini mungkin terlalu awal untuk pasangan berkencan atau bagaimana entahlah. Yeonmi menghela nafasnya sejenak dan kemudian menolehkan kepalanya kearah Ryeowook dan tersenyum samar pada pria itu.

“Kau pernah jatuh cinta sebelumnya?” pertanyaan Yeonmi barusan menarik perhatiannya, ia kemudian menolehkan kepalanya kearah Yeonmi. Dan sesaat ia kembali dibuat terpaku dengan gadis itu. Angin malam yang menerpa wajah gadis itu dan memainkan beberapa anak rambutnya membuat Ryeowook kembali dibuat terpesona. Ia terdiam sedikit lama hingga akhirnya ia menyadari sesuatu bahwa gadis itu kedingan terlihat saat ia mulai mengangkat tangannya dan memeluk dirinya sendiri.

Ryeowook menunduk memainkan kakinya yang ia gesekkan kelantai. “Aku.. Sepertinya belum pernah, atau memang aku yang tak menyadarinya.” Jawabnya dan kemudian ia menghela nafasnya. Yeonmi hanya mengangguk menanggapinya, “Memangnya kenapa? Kau sedang jatuh cinta?” Tanyanya dan ia kembali menolehkan kepalanya pada Yeonmi. Hatinya entah mengapa mencelos saat ia melihat Yeonmi yang mengangguk begitu saja. “Aku sedang jatuh cinta. Tapi pria yang aku cintai mengajarkanku bahwa cinta bisa dikalahkan dengan logika.” Yeonmi menundukkan kepalanya. Cairan bening itu tanpa disadarinya sudah membasahi pelipisnya.

Entah apa yang Ryeowook pikirkan sekarang, karena kenyataan nya ia tengah membuka jaket yang dipakainya dan ia mengalungkannya pada tubuh Yeonmi dan membawa gadis itu kedalam pelukannya. Yeonmi sempat terkejut dengan apa yang dilakukan Ryeowook untuknya, namun ia tak menyanggahnya karena diam-diam ia merasa nyaman dengan apa yang Ryeowook lakukan. Kehangatan menjalar keselurh tubuhnya saat Ryeowook melakukan hal itu. Lagi pula ia memang membutuhkan seseorang yang memperlakukannya seperti ini.

Ryeowook berulang kali menghela nafas, tak bisa dipungkiri kalau ia tidak menyukai gadis ini menangis, tak suka jika gadis itu mencintai orang lain, tak suka jika gadis itu tak mengenalinya ketika berada disebuah tempat. Ia memang tidak tahu sejak kapan ini terjadi tapi satu hal yang pasti, ia sepertinya menyukai gadis ini.

Cut

Romance City part 4 😀

Sebenarnya aku udah males buat ngelanjutin ini ff, tapi rasanya gimana.. gitu kalau belum nuntasin ff yang terlantar seperti ini. Mianhae kalau diantara kalian banyak yang nggak suka, aku nggak banyak bacot disini.. silahkan sertakan komentar kalian ^^ tapi jangan di bash ya.. yang nggak suka lebih baik jangan dibaca 🙂 satu lagi.. hati-hati dengan typo nya xD

I ❤ U All 🙂

4 thoughts on “[Fan Fiction] Romance City #4

  1. wookpil

    Eiyy jangan males yaaa pliss aku selalu nggu ff ff kmu loh.
    Ah iya aku suka sama kutipan ttg cinta nya 🙂
    Pokonya lanjut yaaa aku tnggu kapanpun ko ^^

    Like

  2. Risa Ryeosomnia

    Kyyaaa… ryeowook yeonmi nya sweet buanget…. soo young ama yesung juga kayaknya udah membaik… apa lagi eunhyuk hyunmi.. mereka maniss🙌 wajar aja kalau eunji kayak gitu.. cewek manasih yang membiarkan lakilakinya pergi????
    Jangan males buat ngelanjutinnya dong thor .. cemungutt yaaa😄 fighting^^

    Like

Leave a comment